1. Pengetahuan tentang scanner Scanner dalam bidang teknik adalah istilah untuk alat yang mampu membaca bentuk atau sifat fisika suatu benda, misalnya bentuk dua dimensi benda, barcode, bentuk tiga dimensi benda, suhu suatu wilayah daratan, kondisi otak manusia, suhu tubuh manusia, dan lain sebagainya. Misalnya kasir supermarket mengecek harga barang cukup dengan meletakkan barcode pada sensor laser pada barcode scanner (scanner omnidirectional), di bidang kedokteran juga dikenal alat CT Scan (Computed tomography-Scan) yaitu alat yang dapat menghasilkan gambar dua atau tiga dimensi dari keadaan bagian dalam tubuh pasien.  




Scanner berasal dari bahasa Inggris dengan kata dasar scan yang dalam bahasa Indonesia sering dianggap mirip dengan istilah pindai, sehingga dalam bahasa Indonesia scanner adalah mesin pemindai atau cukup disebut pemindai saja. Istilah pindai sendiri memang bukan istilah yang umum diucapkan atau didengar. Arti dari pindai sendiri adalah melihat dengan teliti dan seksama, sehingga kurang lebih maksud dari pemindai adalah alat yang dapat membaca data dengan teliti dan seksama. Dalam dunia grafika khususnya bidang desain grafis scanner memiliki fungsi yang sangat penting disamping komputer dan printer. Dalam mendesain terkadang kita menemui masalah keterbatasan dalam ilustrasi digital. Kita mencari dari internet tidak ada, namun kita memiliki gambar cetakan, maka disaat itulah kita memerlukan scanner untuk merubah data gambar konkret (fisik) menjadi gambar digital untuk selanjtnya kita pakai dalam mendesain. Scanner adalah sebuah alat input yang berfungsi sebagai penghasil gambar digital (image digitizer). Cara kerja scanner dalam membaca gambar ada kemiripan dengan mesin foto kopi, namun tidak seperti fotokopi dimana hasil pembacaan tersebut berupa hasil cetakan dalam lembar kertas dari citra yang dibaca, scanner akan menampilkan hasilnya di layar monitor untuk dapat di simpan sebagai sebuah file digital. Hasil dari scanner biasanya berbentuk RGB ( Red Green Blue ) yang dapat diubah menjadi gambar yang berformat JPEG, TIFF, Bitmap, dan PNG.
Meskipun sama-sama bekerja dengan merekam gambar namun scanner memiliki sifat berbeda dibandingkan dengan kamera. Apabila kamera foto yang mengambil secara keseluruhan pada satu saat, proses yang dilakukan pemindai memang lebih teliti. Setiap bagian gambar yang akan dipindai datanya baris per baris untuk diproses menjadi data digital (elektronik). Scanner yang akan kita bahas adalah image scaner atau alat yang akan membaca gambar/teks dalam bentuk lembaran kertas untuk diubah menjadi data citra digital. Selain untuk melakukan scan gambar, perangkat scanner juga dapat dipergunakan untuk melakukan scan teks yang hasilnya akan tetap terbaca sebagai teks dan langsung dapat dilakukan editing dengan progam pengolah kata sehingga semakin praktis dalam pekerjaan. Perangkat scan tersebut telah dilengkapi dengan OCR (Optical Character Recognition) dengan menggunakan sofware Omni Page. Namun teks yang dapat discan adalah teks hasil print out yang memiliki tipe huruf yang teratur, bukan teks yang ditulis dengan tangan.



 
Sebelum mengoperasikan perangkat scanner terlebih dahulu Anda harus telah memahami karakteristik jenis scanner yang dipergunakan. Pengetahuan tentang kualitas gambar untuk keperluan percetakan juga harus Anda perhatikan, sehingga proses melakukan scanning dapat sesuai dengan kriteria, kebutuhan dan tujuan. Dengan banyaknya jenis scanner yang berkembang saat ini, maka penguasaan dasar pengoperasian scanner mutlak diperlukan. Dari memahami intalasi driver, tampilan dan fungsi menu di layar sampai sistem koneksi dengan komputer (USB, FireWire, network, atau  parallel port). Beberapa scanner bisa dihubngkan mengunakan SCSI interface. 2. Jenis-jenis scanner
Berdasar manfaat dan cara penggunaannya untuk keperluan menscan gambar, maka scanner dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu :


2.jenis" scaner



a. Flat bed
Jenis ini adalah jenis yang paling banyak dijumpai karena sangat praktis, harganya relatif paling murah, cocok untuk penggunaan pribadi. Jenis ini dapat dicirikan dari bentuknya yang persegi panjang. Memiliki sebuah papan penutup, dan
Gbr 4.4.Scanner Flatbed  Paling murah dan praktis
alas berupa lapisan kaca tempat meletakkan gambar. Untuk menggunakannya anda harus meletakkan gambar satu persatu untuk setiap pengambilan gambar. Sumber cahaya yang dipergunakan untuk melakukan scanning menggunakan sumber cahaya flouresant. Bidang yang dapat discan mencapai ukuran A3 (297 x 420 mm) dengan menggunakan teknolgi CCD (Charge Couple Device) sebagai sensor yang membaca gambar atau original. Pada perkembangan teknologi flatbed scanner saat ini memiliki multi fungsi dalam melakukan scanning gambar, yaitu dapat dipergunakan pada model hasil cetakan, photo, transparan dan slide. Ketebalan original yang akan discan dapat mencapai 0,5 cm dan juga dapat untuk scanning model 3 dimensi dengan ketebalan tertentu. Saat ini resolusi yang dimiliki flatbed scanner mencapai 5400 dpi. Jangkauan densitinya mencapai 3, 6 D untuk membaca original, sehingga bila dipakai untuk scan slide hasilnya akan flat (tidak ada detail) pada bagian shadow. Sedangkan sistem pengambilan gambarnya adalah secara garis demi garis (line by line).



b. Handheld Ukuran scaner ini tidak terlalu besar, tetapi dapat digenggam menggunakan tangan. Jenis ini membutuhkan keterampilan yang lebih dari penggunanya. Pengguna dengan tangannya akan menggerakan scanner ini dengan diseka pada gambar yang akan dibacanya. Apabila bidang yang diseka luas, maka penyekaan dilakukan ke seluruh areal dengan menggeser scaner bagian per bagian. Karena proses pembacaan data oleh scanner sangat sensitif, maka gambar yang dihasilkan kualitasnya kurang baik, akibat kecepatan gerakan yang tidak rata. Umumnya scanner jenis ini bersifat monochrome, atau tepatnya hanya dapat menghasilkan warna hitam putih saja. Hand scanner harganya cukup mahal tetapi cukup efektif, karena bentuknya yang kecil dan mudah dibawa kemana-mana.




c. Automatic Document Feeder
Jenis ini memiliki kelebihan kemudahan dalam penggunaan. Kita dapat meletakkan gambar-gambar yang akan dibaca, selanjutnya alat ini secara otomatis akan mengambil sendiri gambar-gambar tersebut dan membacanya, untuk selanjutnya disimpan sebagai file digital. Harganya sudah tentu lebih mahal dibanding jenis flat bed. Jenis ini memang cocok untuk perkantoran yang memiliki banyak gambar yang akan di-scan. Seperti halnya pada pemindai OMR (optical mark reader), pemindai gambar juga dapat digunakan sebagai pemindai Lembar Jawaban Komputer (LJK). Agar hal tersebut dapat tercapai, dibutuhkan perangkat lunak dengan teknologi Digital Mark Reader (DMR).

d. Drum Jenis ini adalah jenis-jenis yang awal dikembangkan . Drum scanner memiliki tingkat resolusi yang tinggi, yaitu sampai 5000 dpi. Scanner ini sering disebut juga dengan high end scanner dan merupakan scanner yang paling baik dalam mereproduksi gambar hingga pembesaran diatas 500 %. Ciri khas drum scanner adalah digunakannya PMT (Photomultiplier) sebagai sensor yang membaca gambar atau original. Posisi objek yang akan discan diletakkan pada sebuah drum yang berputar dengan kecepatan tinggi. Jenis ini menghasilkan kualitas yang lebih baik di banding jenis lainnya. Namun karena harganya relatif mahal, maka jenis ini



sudah tidak banyak digunakan. Banyak orang beralih menggunakan jenis flatbed berkualitas tinggi. Tetapi jenis ini masih tetap digunakan oleh pihakpihak yang membutuhkan kualitas yang baik, seperti museum atau seniman yang akan menyimpan hasil kerja seninya.

 


Ada beberapa jenis scaner yang sudah jarang ditemui karena aplikasinya sudah jarang dipakai, diantanya adalah: a. Slide scanner Banyak beredar pada era fotografi film analog, karena lebih praktif untuk menscan slide/film untuk selanjutnya dicetak/di lay out. Fungsi dari slide scanner adalah untuk pengambilan image dari slide berukuran 35 mm.  Scanner tersebut pada umumnya dipergunakan untuk menyimpan image dari slide karena memiliki hasil gambar yang lebih baik dibanding bila menggunakan hasil cetak dari photography. Pada slide scanner telah terpasang slot tempat slide yang merupakan bagian dari mekanik scanner slide. Karena scanner tersebut sangat spesialis, maka tidak
Gambar 4.7 Drum scanner termasuk kelas high end karena kualitas sebanding dengan harganya yang mahal


dapat dipergunakan untuk pencetakan atau pada format trasnparan yang lebih besar. b. Transparency scanner Transparency scanner hampir mirip dengan slide scanner, termasuk dapat mengakomodir transparansi sampai ukuran 102 x 127 mm. Beberapa scanner menggunakan mekanik yang mirip dengan scanner flatbed kecil. Scanner lebih fleksibel dibanding dengan slide scanner, tetapi juga cukup mahal. Seringkali scanner ini dipergunakan untuk memproduksi image yang digunakan dalam cetakan periklanan atau kemasan. c. Copydot scanner Copydot scanner adalah scaner yang memilki fungsi untuk mengubah film-film separasi (4 warna atau lebih) menjadi data digital (redigitalization). Scaner ini lebih banyak digunakan pada
perusahaan percetakan/penerbitan yang banyak menerima iklan dalam bentuk film separasi warna, atau perusahaan packaging yang sering mengulang cetakan dengan film yang sama. Scaner copydot menjadi satu hal yang sangat penting, karena iklan atau data yang diberikan oleh klien tidak dapat dimounting dengan pelat CtP,




melainkan harus dirubah terlebih dahulu dalam bentuk digital. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan copydot adalah : screen ruling, sudut raster, dan warna dasar film, karena hal tersebut akan mempengaruhi kualitas dan keakuratan data digital dari scaner copydot.


Komentar

  1. Best online casino no deposit bonuses in December 2021
    Best online casino no deposit bonuses for December 2021 · Betfair Casino No Deposit 온카지노 Bonus Code · Café Casino No Deposit Bonus Code 1xbet · Betfair Casino No gioco digitale Deposit Bonus

    BalasHapus

Posting Komentar